Daim Sutajat. Begitulah nama lengkapnya. Namun, dalam keilmuan spiritual, beliau dikenal dan disapa dengan sebutan Kang Sutajat.

Pria kelahiran Jepara Jawa Tengah ini sudah punya minat di bidang spiritual dan supranatural sejak kecil.

Lantas, beliau pun belajar dari satu guru ke guru yang lain hingga menemukan sebuah keilmuan yang ditekuninya yang menurutnya memang cocok, yakni ilmu tenaga dalam.

Biasanya, ilmu tenaga dalam banyak digunakan untuk mementalkan lawan, menyerang musuh, dan hal-hal terkait dengan ilmu beladiri.

Tapi, di tangan beliau, ilmu tenaga dalam bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk membantu banyak orang secara spiritual.

Beliau sudah menekuni ilmu tenaga dalam ini sejak bertahun-tahun lamanya.

Dan ternyata, setelah diteliti lebih dalam lagi, ilmu tenaga dalam ini bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan banyak orang.

Seperti membantu persoalan rezeki, jodoh, penyembuhan, usaha, penglarisan, dan sebagainya.

Bagi Kang Sutajat, ilmu tenaga dalam jauh lebih bermanfaat untuk membantu orang secara spiritual dibanding hanya sekadar mementalkan lawan, menyerang musuh, atau terkait dengan ilmu beladiri.

Itu sebabnya, beliau mendedikasikan dirinya untuk membantu lebih banyak orang lewat bekal ilmu yang telah ditekuni dan didalaminya tersebut.

Suka Laku Tirakat dan Ritual

Kang Sutajat termasuk orang yang suka tirakat. Artinya tirakat di sini adalah menempa dirinya untuk meninggalkan atau mengurangi hal-hal duniawi.

Seperti suka menahan lapar (puasa) dan hidup serba sederhana. Termasuk juga semedi atau bertapa. Bukan berarti bertapa di tempat keramat selama bertahun-tahun.

Bertapa di sini dalam artian mencari ketenangan batin dengan lelaku ritual yang dijalaninya. 

Hingga akhirnya, kesukaan beliau melakukan laku tiarakat inilah membuat kemampuan spiritual dan supranaturalnya semakin terasah.

Dari situlah, beliau bertemu dengan para guru gaib yang membimbingnya hingga seperti sekarang ini.

Satu pesan penting yang beliau ingat dari gurunya, “Jika kamu ingin orang lain bahagia, bersikaplah welas asih. Jika kamu ingin bahagia, bersikaplah welas asih.”

Dari pesan itulah, beliau pun memutuskan untuk menjadi bermanfaat untuk orang lain dengan membantu mereka yang membutuhkan secara spiritual.

Begitulah cara beliau bersikap welas asih pada banyak orang, yakni menjadi bermanfaat, menolong, dan membantu orang-orang sesuai dengan keilmuan yang ditekuninya.

Salam rahayu dari saya, Kang Sutajat.

Scroll to Top